Sabtu, 11 Oktober 2014



Materi Bahasa Indonesia

Teks Laporan

Teks laporan adalah teks yang memberikan penjelasan dari suatu objek yang telah diobservasi atau diteliti yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada khalayak. Adapun kerangka teks laporan :
1.   Tentukan judul dari hasil observasi yang dilakukan
2.   Paragraf pertama berisi tentang fakta dari hasil penelitian yang dilihat
3.   Paragraf kedua berisi asumsi atau argument dari fakta-fakta yang telah didapatkan
4.   Paragraf ketiga berisi tentang hal-hal yang menarik dari hasil penelitian

Definisi dan Deskripsi

Definisi adalah suatu batasan atau arti, bisa juga dimaknai kata , frasa atau kalimat yang mengungkapkan makna atau keterangan utama dari orang, benda, proses atau aktivitas.
Contoh definisi : mamalia adalah binatang yang menyusui.

Deskripsi adalah gaya penulisan yang melukiskan, menggambarkan atau menguraikan suatu hal, kejadian atau objek secara terperinci.
Contoh deskripsi : harimau dapat mencapai tinggi 1,5 meter, panjang 3,3 meter, dan berat 300 kilogram.

Kata Penghubung (konjungsi)

Kata penghubung disebut juga konjungsi atau kata sambung, yaitu kata tugas yang meghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat : kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa (Hasan Alwi, dkk. 2003:296)

Jenis-jenis kata penghubung
1.   Konjungsi koordinatif
Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur kalimat atau lebih yang kedudukannya sederajat atau setara (Abdul Chaer, 2008:98). Contoh :
·      Dan penanda hubungan penambahan
·      Setara penanda hubungan pendampingan
·      Atau penanda hubungan pemilihan
·      Tetapi penanda hubungan perlawanan
·      Melainkan penanda hubungan perlawanan
·      Padahal penanda hubungan pertentangan
·      Sedangkan penanda hubungan pertentangan
Konjungsi koordinatir agak berbeda dengan konjungsi lain, karena selain menghubungkan klausa juga menghubungkan kata. Contoh :
·      Dia menangis dan istrinya pun tersedu-sedu
·      Aku yang datang kerumahmu atau kamu yang datang kerumahku?
·      Dia terus saja berbicara, tetapi istrinya hanya terdiam saja
·      Andi pura-pura tidak tahu, padahal tahu banyak
·      Ibu sedang mencuci baju, sedangkan ayah membaca koran
2.   Kunjungsi subordinatif
Konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur kalimat (klausa) yang kedudukannya tidak sederajat (Abdul Chaer, 2008:100). Konjungsi subordinatif dibagi menjadi 13 kelompok, yaitu :
1.   Konjungsi subordinatif waktu : sejak, semenjak, sedari, sewaktu, tatkala, ketika,            sementara, begitu, seraya, selagi, selama, serta, sambil, demi, setelah, sesudah, sebelum, sehabis, selesai, seusai, hingga, sampai.
2.   Konjungsi subordinatif syarat : jiak, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala.
3.   Konjungsi subordinatif pengandaian : andaikan, seandainya, umpamanya, sekiranya.
4.   Konjungsi subordinatif tujuan : agar, supaya, biar.
5.   Kongjungsi subordinatif konsesif : biar(pun), walau(pun), sekalipun, sungguhpun,          kendati(pun).
6. Konjungsi subordinatif perbandingan : seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana,     seperti, sebagai, laksana, ibarat, daripada alih-alih
7.   Konjungsi subordinatif sebab : sebab, karena, oleh karena, oleh sebab.
8.   Konjungsi subordinatif hasil : sehingga, sampai, maka(nya).
9.   Konjungsi sobordinatif alat : dengan, tanpa.
10.   Konjungsi subordinatif cara : dengan, tanpa.
11.   Konjungsi subordinatif komplementasi : bahwa
12.   Konjungsi subordinatif atribut : yang
13.   Konjungsi subordinatif perbandingan : sama dengan, lebih dari(pada)

Teks Prosedur

Teks Prosedur adalah teks yang berisi tahap-tahap atau langkah-langkah yang menunjukkan proses dalam membuat sesuatu atau cara melakukan aktifitas tertentu.
Contoh  teks prosedur :
Proses Pembuatan KTP
Syarat pembuatan KTP baru
     Sudah berusia minimal 17 tahun
     Surat pengantar dari RT/RW kepala dusun desa
     Kartu keluarga atau akte kelahiran
    Untuk warga luar negeri syaratnya adalah membawa surat tanda pindak penduduk dari disdukcil
Proses Pembuatan KTP
Penduduk datang ketempat pelayanan dengan membawa surat panggilan dan persyaratan.
     Pemohon mengambil nomor antrian.
     Pemohon menunggu pemanggilan nomor antrian.
     Pemohon menuju ke loket yang telah ditentukan.
     Petugas melakukan verifikasi data penduduk dan database.
     Petugas mengambil foto pemohon secara langsung.
     Pemohon membubuhkan tandatangan pada alat perekam tandatangan.
     Petugas merekaman sidik jari dan scan retina mata.
    Petugas membubuhkan tandatangan dan stempel pada surat panggilan yang sekaligus sebagai bukti bahwa penduduk telah melakukan perekaman foto, tanda tangan dan sidik jari.
     Pemohon dipersilahkan pulang untuk menunggu hasil.

Skema Proses Pembuatan KTP


Jenis-jenis Kalimat

1.   Kalimat imperatif, yaitu kalimat yang berfungsi untuk meminta atau melarang seseorang untuk melakukan sesuatu. Contoh kalimat imperatif dari teks prosedur :
·      Pahami kesalahan anda
·      Terima atau tolak tuduhan
2.   Kalimat deklaratif, yaitu kalimat yang berisi pernyataan. Contoh :
·      Pengendara yang terkena tilang mengenali petugas yang memberikan tilang
3.   Kalimat interogatif, yaitu kalimat yang berisi pertanyaan. Kalimat ini dapat dibagi menjadi kalimat interogatif yang menuntut jawaban ya atau tidak dan kalimat interogatif yang menuntut jawaban berupa informasi. Contoh ya atau tidak :
·      Apakah anda menganali petugas?

Puisi, syair dan pantun

Puisi adalah karya sastra yang terkait oleh jumlah baris, bait, rima, dan irama.

Syair :
·      Puisi yang terdiri dari 4 baris, tidak ada sampiran
·      Keempat baris merupakan isi
·      Tiap bait tidak dapat berdiri sendiri sebab tiap bait merupakan bagian dari keseluruhan syair
·      Isinya nasihat atau cerita
Contoh :
Wahai pemuda/kenali dirimu/
Ialah perahu/tomsil tubuhmu/
Tiadalah berapa lama/hidupmu/
Keakhirat juga/kekal diammu//
           Hai/muda arif budiman/
Alihkan kemudi/dengan pedoman/
Alat perahu/juga kerjakan/
Itulah jalan/membentuk insan//
Pantun :
·      Salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahsa-bahasa Nusantara
·      Satu bait terdiri dari 4 baris
·      Satu baris terdiri dari 8-12 suku kata
·      Bersajak a-b-a-b
·      Baris 1 dan 2 disebut sampiran dan tidak mengandung arti. Biasanya digunakan untuk persamaan bunyi. Baris 3 dan 4 disebut isi
Contoh :
Karena apa binasa papan
Kalau tidak karena paku
Karena apa binasa badan
Kalau tidak karena laku

Ka-re-na-a-pa/bi-na-sa-pa-pan
Ka-lau-ti-dak/ka-re-na-pa-ku
Ka-re-na-a-pa/bi-na-sa-ba-dan
Ka-lau-ti-dak/ka-re-na-laku